Posts

Untuk april 2021

April kembali mendatangkan cerita, Bukan lagi tentang kesedihan, Justru berganti kebahagiaan. Untuk kamu, Terimakasih telah merubah aprilku. Sampai bertemu di april-april berikutnya, Aku sayang kamu.

Hening, sepi, ramai dan gemerlap

Aku suka hening, Sebab dalam keheningan aku dapat mengingat segala memori kita. Aku suka sepi, Sebab dalam sepi aku berhak merindumu. Aku tidak suka ramai, Sebab dalam ramai siapalah aku. Aku tidak suka gemerlap, Sebab aku tak mampu menjadi diri sendiri. Yang pasti, Aku tidak suka kamu denganku.

Dan bahu itu

Jujur, Aku rindu bahumu Aku rindu rasanya sandaran itu Tempat dimana aku airmataku pulang Masihkah rasanya sama? Akankah rasanya menenangkan seperti sedia kala? Akankah tetap menjadi rumah? Airmataku ingin pulang

Masih Milikmu

Hampir dua tahun Waktu yang singkat untuk melupakan Kataku Sebab diantara waktu itu Hati ini benar-benar masih milikmu Apa kabar kamu? Aku rindu

Untukmu yang Telah Menjadi Kekasih Halalnya

Untukmu yang telah menjadi kekasih halalnya Aku tau perasaan ini salah Jatuh cinta pada seorang lelaki yang telah memiliki makmum tuk ke surga Apa aku berdosa? Jika aku masih sering merindukan imamnya Imam wanita lain yang telah bahagia Aku masih sering mengingat kenangan lalu Saat kamu sempat memilihku untuk menjadi makmummu Namun mungkin memang aku bukan jawaban istikhorohmu Izinkan aku perlahan-lahan melupakan Aku tak bisa dengan mudah menjalani hari-hariku tanpa kabarmu Izinkan aku mencintaimu sekarang, sebelum akhirnya cintaku dipaksa memudar Aku tak bisa menyalahkan takdir Bahagia kita berbeda jalannya Kamu telah bertemu dengannya Dan aku disini menunggu penggantimu

Seperti Bidadari

Katamu aku bak bidadari Namun apa daya Aku tak mempunyai sayap untuk mengejarmu yang telah lari Katamu aku bak bidadari Namun sayangnya Hatiku tak cukup putih tuk mengikhlaskan apa yang telah pergi Katamu aku bak bidadari Namun nyatanya Kesempurnaanku yang kamu percaya ada Tak mampu membuatmu singgah

Ketidakberdayaanku

Kau tau bagaimana rasanya merindu? Rindu pada seseorang yang tak lagi halal bagimu Kau tau rasanya pedih? Tertatih membiarkan dia yang telah pergi Rela, Aku harus merelakan bukan? Kau tak lagi bisa dalam genggaman Bukankah sesuatu yang dipaksa itu mentakitkan? Apa daya aku yang harus terpaksa mengikhlaskan -fe-